Rabu, 16 Maret 2016

FENOMENA : gerhana matahari



Gerhana Matahari Total adalah fenomena alam yang bisa disaksikan sekali dalam 375 tahun di titik yang sama di muka Bumi. Menjadi langka dan istimewa karena tidak semua wilayah Bumi dapat menyaksikan fenomena ini. Gerhana matahari total pada tanggal 9 Maret mendatang, Indonesia merupakan negara yang paling beruntung, menjadi satu-satunya wilayah daratan yang dilalui oleh lintasan Gerhana Matahari.
Fenomena langka terjadinya Gerhana Matahari Total (GMT) membuat banyak orang menunggu kejadian ini dan bersamaan dengan hari libur perayaan hari raya Nyepi. Sekedar ingin menyaksikan dan merasakan sensasi perubahan suasana saat sebagian Matahari yang terangnya ditutupi oleh Bulan yang melintas di depannya. Selama beberapa saat, pagi hari yang seharusnya terang benderang menjadi sedikit lebih gelap seperti sinar matahari ketika sore hari.

Lama Gerhana Matahari Total di Indonesia berkisar antara 1,5 hingga 3 menit perkiraan pada pukul 06:20 WIB - 08:31 WIB. Untuk Kota Medan berada diluar daerah yang dilintasi totalitas gerhana hanya melihat Gerhana Matahari Sebagian (GMS). Ada 12 provinsi di Indonesia yang akan dilalui oleh gerhana, yakni Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung. Selain itu, semua provinsi di Kalimantan (kecuali Kalimantan Utara), Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Jika melewatkan Gerhana Matahari kali ini, Indonesia baru kebagian lagi fenomena ini pada tahun 2023, Namun, perlu diingat untuk berhati-hati dengan paparan sinar Matahari saat gerhana, bahwa cahaya Matahari masih menyilaukan mata meski telah tertutup sebagian dan cahaya yang menyilaukan tidaklah baik untuk kesehatan mata.
“Paparan cahaya matahari dengan intensitas tinggi akan menembus mata dan merusak lapisan retina mata yang berisi syaraf sensitif, Retina mata tidak memiliki sensor sakit sehingga saat menatap langsung seseorang cenderung mengabaikan dan tidak menyadari mata sedang berada dalam keadaan bahaya" Seperti dikatakan Rahmat Triyono - Kepala Stasiun Geofisika kelas I BMKG Padang Panjang.

Cara Aman melihat Gerhana Matahari Total
Cara yang aman untuk mengamati gerhana adalah saat matahari perlahan tertutup bulan dan kondisi langit perlahan menjadi gelap (Gerhana Matahari Sebagian) dianjurkan untuk menggunakan filter atau kacamata khusus untuk melihat matahari.


Cara melihatnya juga jangan terlalu fokus karena saat itu matahari belum semuanya tertutup dan sebagian sinar matahari masih memancar kuat hingga bisa merusak retina mata. Saat Gerhana Total mencapai puncaknya maka itu adalah saat yang tepat untuk melihat keindahan korona atau mahkota matahari secara langsung tanpa penghalang.

Jenis Gerhana Matahari
Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:

Gerhana Total terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.

Gerhana Sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.

Gerhana Cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.

Gerhana Hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.

Proses Terjadinya Gerhana Matahari

Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.

1 komentar: